Cari di Blog ini

Rabu, 06 Januari 2010

Rahasia Lulus Ujian/Tes CPNS

Tes CPNS bukan untung-untungan dan perlu dipersiapkan dengan baik. Buat teman-teman yang lagi berjuang untuk bisa menembus lowongan CPNS, boleh membaca tips & trik ini yang berisikan mengenai penjelasan materi / soal-soal tes CPNS, serta trik rahasia agar lulus tes CPNS. Tidak seperti kebanyakan halaman informasi lain yang menyebutkan trik CPNS tetapi ujung-ujungnya menjual CD atau buku, trik ini saya bagikan gratis buat Anda berdasarkan pengalaman penulis yang berhasil lulus tes CPNS LIPI beberapa tahun lalu.

Pada saat mencari lowongan CPNS
Anda akan mendengar suara-suara miring dari teman-teman atau saudara Anda yang menyebutkan bahwa CPNS sekarang sudah tidak bersih dan banyak yang berhasil masuk dengan suap. Mereka seolah-olah mencibir (mengejek) Anda yang masih berjuang & belajar untuk bisa menembus tes CPNS. Solusinya: JANGAN PERCAYA OMONGAN MIRING yang dapat menjatuhkan mental Anda!
Ini fakta yang ada di lapangan:
1.Ribuan orang berhasil masuk CPNS dengan jujur dengan cara belajar.
2.Ratusan orang tertipu calo yang mengaku bisa membuat lulus CPNS.

Pilih mana, mau masuk yang pertama atau yang kedua? Yang pertama dong.. Jika Anda masuk CPNS dengan cara jujur, insya Allah pekerjaan Anda halal. Sebaliknya, tidak ada gunanya masuk CPNS dengan cara tidak jujur, karena itu akan menodai hidup Anda sendiri yang cuma sekali di dunia ini.
Kabar miring yang lain adalah PNS gajinya sedikit? Bisa benar bisa tidak. PNS yang hanya mengerjakan tugas di kantor, gajinya pas-pasan. Tetapi PNS yang dapat menjual SKILL yang dimiliki, penghasilannya lumayan tinggi. Tinggi rendahnya gaji bukan tergantung dia bekerja di swasta atau negeri, tetapi tergantung dari SKILL orang tersebut dan bagaimana memanfaatkan skillnya.
Misalnya, seorang programmer pemula di perusahaan swasta, dia mendapatkan gaji Rp 3 juta, dengan waktu bekerja yang sangat ketat dan tertarget, sehingga tidak ada waktu lagi yang tersisa untuk mengerjakan hal yang lain. Sementara seorang programmer pemula yang berstatus CPNS, mendapatkan gaji pokok+tunjangan sekitar Rp 2 juta, tetapi memiliki banyak waktu luang dan dalam waktu 3 bulan dia membuat sebuah aplikasi di handphone, dan dibeli oleh sebuah operator telepon seluler dengan harga Rp 100 juta. Karena skill yang dimilikinya juga, dia mengerjakan proyek institusinya dan mendapatkan honor tambahan di luar gaji Rp 1 juta per bulan. Mau yang mana?

Koleksi soal CPNS
Mungkin Anda melihat penawaran CD atau buku soal-soal CPNS di Gramedia? Apakah Anda perlu memilikinya? Selama harganya wajar (maksimal Rp50ribu) maka jawabannya = Ya! Anda harus tahu medan perang sebelum berperang kan? Jika sudah punya buku atau soal-soalnya, maka hukumnya adalah wajib dipelajari! Mengapa? Ratusan orang tidak belajar atau hanya belajar setengah-setengah karena menganggap tes CPNS adalah untung-untungan. Ini tidak benar, tetapi menguntungkan bagi Anda jika Anda mau belajar serius. Biarkan saja image atau anggapan ini menyebar ke orang lain, tapi tidak buat Anda. Buat Anda, mengikuti tes CPNS bukan untung-untungan, tetapi perjuangan yang hasilnya sesuai dengan usaha yang Anda lakukan.

Materi tes CPNS
Ketika melihat lowongan tes CPNS, maka pastikan Anda mengetahui materi yang akan diujikan, yang biasanya berupa:
1.Tes Kompetensi Dasar
2.Tes Kompetensi Bidang

Tes Kompetensi Dasar terdiri atas:
1.Tes Pengetahuan Umum (TPU)
2.Tes Bakat Skolastik (TBS)
3.Tes Skala Kematangan (TSK)

Materi Tes Pengetahuan Umum
Soal Tes Pengetahuan Umum berisikan materi-materi umum seperti ini:
•Perkembangan terbaru dunia, misalnya krisis ekonomi saat ini, pemilihan presiden AS, dsb.
•Tata negara, misalnya tentang makna Pancasila, perumusan Pancasila, pokok pikiran UUD 1945, dsb.
•Kebijakan Pemerintah, misalnya tentang penurunan harga BBM, kenaikan tunjangan guru, dsb.
Yang membuat sulitnya dalam Tes Pengetahuan Umum adalah kita tidak mungkin tahu segalanya, terutama tentang info-info terkini, bahkan nomor Undang-undang pun kadang ditanyakan! Biasanya kita tidak mampu menghafal nomor undang-undang sedemikian banyak, atau menghafal seluruh pasal dalam UUD 1945 (kecuali sebagian kecil orang bisa)
Strateginya:
Jika Anda merasa pengetahuan umum Anda sedikit, maka kuatkan di bagian tata negara. Karena soal-soal Tata Negara tidak berubah-ubah dan banyak referensinya. Misalnya dimanakah “pernyatan resmi kemerdekaan Indonesia di dalam UUD 1945?” Dari dulu jawabannya sama: pembukaan alenea ketiga. Di mana mendapatkan pengetahuan Tata Negara? Dari buku tes CPNS di Gramedia, lihat covernya, pilih yang di dalamnya terdapat materi Pancasila, UUD, & Tata Negara. Sulit? tidak juga, & tenang saja, semua pesaing Anda merasakan kesulitan yang sama. Hasilnya, nilainya tes pengetahuan umum tidak berbeda jauh antara satu orang dengan yang lainnya.

Materi Tes Bakat Skolastik
Soal Tes Bakat Skolastik, berisi kemampuan dasar yang diperoleh dari sekolah.
•Sinonim, misalnya apriori = berdasar teori
•Antonim, misalnya apriori >< aposteori •Analogi, misalnya: •rambut -> hitam, maka langit -> biru (hubungan warna),
•cewek -> cantik, maka cowok -> ganteng,
•kepala -> botak, maka cewek -> apa hayo?
•Deret, misalnya: 1,3,5,7, terus berapa lagi? 1, 3, 7, 15, terus berapa lagi (kali 2 tambah 1)
•Logika dan Penalaran, misalnya
•jika A > B , B=C, CD, A •jika kambing berkaki lima dan kucing termasuk jenis kambing, maka? kucing berkaki lima.
•Matematika dasar, seperti pelajaran matematika kelas 3 SMA, tetapi lebih mudah
Strateginya:
Latihan soal sebanyak mungkin. Dengan pengalaman mengerjakan soal CPNS, maka kemampuan Anda akan meningkat. Ini adalah bagian soal yang menentukan Anda lulus atau tidak. Seriuslah belajar pada bagian ini.

Materi Tes Skala Kematangan
Tes yang cukup mudah & tidak perlu berpikir, karena pertanyaannya menyangkut sikap dan perilaku Anda sehari-hari. Tetapi masalahnya, semua orang termasuk pesaing Anda juga tidak merasakan kesulitan mengerjakan soal ini.

Contoh soalnya adalah seperti ini:
•Jika Anda mengetahui atasan Anda di kantor membuka situs porno, Apa yang Anda lakukan: (a) menegur atasan, (b) melapor ke atasan yang lebih tinggi kedudukannya, (c) membiarkan karena resiko jabatan kita, (d) ikut-ikutan mbuka situs porno
•Ada dua pilihan yang harus Anda pilih salah satu. Misalnya Anda lebih suka membuat program atau rapat? Anda lebih suka rapat atau menulis buku? Anda lebih suka menulis buku atau membuat program.
Strateginya:
Sebisa mungkin pilih jawaban yang terbaik. Misalnya: lebih baik memberi daripada menerima, lebih baik team work daripada individualis, lebih baik tenang daripada terburu-buru, dan sebagainya. Untuk tipe soal dengan dua pilihan, jujur & konsisten. Konsisten diperlukan karena kadang soal akan diulang. Jika Anda jujur maka cenderung konsisten.

Materi Tes Kompetensi Bidang
Tes ini sangat bervariasi tergantung lowongan jabatan yang mau Anda masuki. Misalnya jika Anda mau masuk sebagai peneliti, maka yang ditanyakan seputar metode penelitian, metode ilmiah, menyusun laporan, dan sebagainya. Jika Anda mau masuk sebagai penguji mutu barang, maka yang ditanyakan adalah seputar kain, benang, ukuran kabel, dan sebagainya (ga nyambung ya? tapi memang demikian).

Strategi pada saat ujian tertulis tes CPNS
Bersikap tenang. Jangan sekali-kali mempersiapkan contekan, hafalkan selama Anda mampu & Anda harus mampu. Karena contekan akan membuat Anda takut & rasa takut akan membuyarkan ingatan dan daya pikir Anda. Jangan bertanya atau melirik jawaban teman Anda. Teman Anda mungkin tidak lebih pandai dari Anda. Jangan menjawab pertanyaan teman Anda. Percaya diri. Apapun hasilnya, itulah yang terbaik yang bisa Anda lakukan dan usahakan.

Setelah lulus tes tertulis terus ngapain?
Sebenarnya simple, jika Anda mempersiapkan tes tertulis dengan baik (latihan soal sebanyak mungkin), maka kemungkinan besar Anda lulus, dan Anda perlu mempersiapkan tahapan tes selanjutnya, yang berupa tes bahasa inggris, wawancara pertama, psikotes, dan wawancara kedua. Urutan dan jenis tes bisa berbeda-beda tergantung dari institusi yang Anda daftar.
Tes Bahasa Inggris, sama persis kayak TOEFL tetapi nggak pake listening. Pelajari buku-buku TOEFL yang banyak tersedia di pasaran. Jika nilai Anda di atas 500 maka Anda sudah berada di atas rata-rata pendaftar CPNS. Jika nilai Anda di atas 550, lebih bagus lagi.

Tes Wawancara Pertama, biasanya yang ditanyakan adalah:
•Pengalaman kerja di masa lalu?
•Kelebihan diri Anda? Uraikan semuanya jangan malu-malu.
•Kekurangan diri Anda? jawablah dengan diplomatis dan jangan terlalu jujur jika Anda memiliki kekurangan yang bisa menyebabkan Anda tidak lulus.
•Mengapa Anda mau masuk ke sini?
•Mengapa Anda mau menjadi PNS yang gajinya sedikit?
•Apa keinginan Anda setelah masuk ke sini?
•Tes teknis yang menyakut tugas akhir dan kemampuan dasar dari jurusan Anda.

Misalnya Anda seorang sarjana teknik elektro, maka akan ditanyakan seputar rangkaian atau komponen elektronika.
Psikotes, hampir mirip tes skolastik dan kematangan. Anda akan mendapatkan tes berupa:
•Ada 4 buah gambar, pilih satu yang paling berbeda.
•Ada 4 kata, pilih satu yang paling berbeda.
•Analogi gambar. Misalnya jika bujur sangkar (persegi sama sisi) menjadi lingkaran, maka persegi panjang menjadi apa? elips. Soal seperti ini berbentuk gambar.
•Ada deretan angka 1 digit vertikal yang sangat banyak. Anda diminta menghitung jumlah 2 angka yang berturutan dari bawah ke atas, dan menulis jumlahnya di antara dua angka tersebut (agak bergeser ke kanan). Jumlah yang ditulis bisa satuannya saja atau satuan dan puluhan, perhatikan instruksinya! Instruktur memberi aba-aba mulai, maka Anda menghitung deret vertikal pertama, jika instruktur bilang “pindah” atau bunyi bel, maka Anda pindah ke deret berikutnya.
•Tes menggambar orang dan rumah. Mulai sekarang latihanlah menggambar orang dan rumah yang sebagus mungkin dan proporsional. Semakin lengkap dan detail, maka nilainya akan semakin tinggi. Misalnya terdapat kancing baju, lipatan baju, bulu mata (tapi terlihat natural). Waktu 10 menit.
•Tes meneruskan gambar. Misalnya Anda diminta melanjutkan gambar sebuah “titik” dan diminta meneruskan menjadi gambar yang lebih kompleks. Terserah Anda titik tersebut akan menjadi jam, bintang, jerawat atau apapun yang penting hasil akhirnya adalah tetap berkarakter “titik”. Semakin detail semakin bagus. Tetapi jangan sampai kemudian Anda menggambar mobil dan titiknya menjadi sebuah kotoran yang menempel di kaca mobil tersebut. Gambar yang harus diteruskan adalah titik, garis lengkung, dua garis tegak lurus, deretan 3 garis sejajar, dan sebagainya.

Tes Wawancara kedua
Pada beberapa institusi dilakukan oleh psikolog senior, pada institusi yang lain dilakukan oleh pejabat tinggi di Institusi tersebut. Yang ditanyakan tidak jauh berbeda dengan wawancara pertama, cuma sudah tidak ada lagi pertanyaan teknis. Yang penting adalah “percaya diri”, tunjukkan bahwa Anda adalah orang yang tepat dan yang memang dibutuhkan institusi tersebut.
Demikianlah tips trik agar lulus tes/ujian CPNS. Semoga berguna. Semoga berhasil!

Penulis: Oka Mahendra
dari: http://tutorialgratis.net


Selasa, 05 Januari 2010

Aurat Zaman Sekarang


             Zaman sekarang yang serba modern dengan berbagai kemajuan teknologinya telah membawa kehidupan manusia kepada gaya hidup yang modern pula dan karena kemodernan tersebut di gaung-gaungkan berasal dari negara-negara barat, maka gaya hidup manusia menjadi gaya hidup kebarat-baratan. Sebut saja, wanita dan pria biasa berciuman didepan umum, bermesraan, dan lain sebagainya, menyambut malam tahun baru masehi dengan meniup terompet, berhura-hura, berpesta pora, dan sekarang-sekarang ini kita temui pria memakai celana boxer yang setinggi paha, dan wanita yang memakai pakaian serba ketat dan celana sangat pendek adalah beberapa contoh dari gaya hidup manusia yang kebarat-baratan.

            Manusia modern justru berbangga dengan gaya hidup yang demikian, mereka nampak seperti tidak bersalah ketika membuka aurat mereka, mereka telah teracuni dengan pola pikir orang-orang barat yang seolah pemikiran tersebut adalah suatu yang patut diikuti dan dibanggakan.

            Perlu diketahui bahwa memang itulah tujuan mereka -orang-orang barat yang kebanyakan nashrani dan yahudi- ingin membuat manusia, terutama orang-orang islam mengikuti mereka. Allah berfirman:

"dan tidak akan senang orang-orang yahudi dan nashrani pada kalian, sehingga kalian mengikuti jalan mereka" (Q.S. Al baqarah: 120)

            Mereka ingin menghancurkan aqidah islamiyah yang tertanam dalam diri-diri kaum muslimin, salah satu yang telah nampak saat ini adalah wanita dan pria berpakaian dengan menampakkan aurat, dan bahkan sekarang ini banyak dari kaum muslimin yang justru bangga melakukan itu semua. Pria memakai celana yang sangat pendek -boxer- hingga tampak lutut, yang lebih parah lagi wanita yang memakai pakaian tapi telanjang, bahkan adapula yang telanjang tanpa sehelai pakaianpun yang dapat kita temui di dunia nyata dan dunia maya, dan anehnya mereka penuh kebanggaan dalam melakukannya.
Naudzubillahi min dzalik.

Islam mengharamkan perempuan memakai pakaian yang membentuk dan tipis sehingga nampak kulitnya. Termasuk diantaranya ialah pakaian yang dapat mempertajam bagian-bagian tubuh, khususnya tempat-tempat yang membawa fitnah, seperti: buah dada, paha, dan sebagainya. Dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat keduanya itu: (1) Kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka pakai buat memukul orang (penguasa yang kejam); (2) Perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, yang cenderung kepada perbuatan maksiat dan mencenderungkan orang lain kepada perbuatan maksiat, rambutnya sebesar punuk unta. Mereka ini tidak akan dapat masuk surga, dan tidak akan mencium bau sorga, padahal bau sorga itu tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian." (Riwayat Muslim)

 Mereka dikatakan berpakaian, karena memang mereka itu melilitkan pakaian pada tubuhnya, tetapi pada hakikatnya pakaiannya itu tidak berfungsi menutup aurat, karena itu mereka dikatakan telanjang, kerana pakaiannya terlalu tipis sehingga dapat memperlihatkan kulit tubuh.

           
Oleh: Ahmad Ilhami
Email: ilham_fis@yahoo.com
Phone: 08561036596

Ngaji Dulu atau Ngaji Sambil Berdakwah?


Apakah generasi para shahabat melakukan tarbiyyah dan tashfiyyah dulu sampai mencapai derajat ulama, baru kemudian berdakwah dan berjihad, ataukah mereka melakukan tarbiyyah dan tashfiyyah sambil langsung berdakwah dan berjihad?
Salah satu klaim yang disampaikan oleh sebagian orang yang terlalu bersemangat dan selalu ‘asbed’ (asal beda) dengan kelompok-kelompok dakwah yang lain, adalah bahwa generasi Salaf itu melakukan tarbiyyah & tashfiyyah dulu, barulah setelah mereka berilmu maka barulah mereka boleh berjihad atau melakukan amal-amal politik, jadi -menurut mereka- kelompok yang sekarang sibuk tarbiyyah sambil berpolitik itu dicap sebagai mukhalifus-sunnah (berbeda dengan sunnah)..
Jika seandainya mereka menganggap pendapat ini sebagai min baabil ijtihaad (termasuk dalam hal-hal yang sifatnya ijtihadiyyah) serta mereka mau menghormati pendapat lain yang berbeda karena hal tersebut merupakan ijtihad pula, maka mereka telah benar & sesuai dengan sunnah dan hal tersebut tidaklah mengapa (laa ba’sa bihi).
Namun amat disayangkan bahwa pemahaman tersebut diikuti dengan vonis mereka kepada kelompok yang berbeda pendapat dengan mereka dengan label sindiran halus seperti: ‘karena tidak mengerti sunnah’ atau ‘tidak tegar di atas sunnah’ sampai vonis yang amat kasar seperti: ‘juhala’ atau ‘khawarij’ atau ‘terkurung dalam quyud hizbiyyah’ dll (bisa dicek di web-web milik mereka).
Saya melihat bahwa sebagian vonis mereka tersebut (seperti vonis : Takfiri, Khariji, Hizbiyy, dsb) malah menimpa pada diri mereka sendiri -walillahil hamdu wal minah-, benarlah sabda Rasulullah Saw:
“Tidak boleh seorang melempar tuduhan pada orang lain dengan tuduhan Fasiq, atau dengan tuduhan Kufur, karena tuduhan tersebut akan kembali pada dirinya jika yang dituduhnya tidak demikian” (HR. Bukhari)
Dalam redaksi yang lainnya disebutkan:
 “Jika seseorang berkata pada saudaranya (sesama muslim): Hai kafir! Maka hal itu sama dengan membunuhnya, demikian pula melaknat seorang mukmin juga sama dengan membunuhnya”
Dalam atsar yang diriwayatkan oleh Ali ra disebutkan:
 “Kalian bertanya kepadaku tentang orang-orang yang suka mencaci dengan kata-kata: Hai Kafir! Hai Fasiq! Hai Himar (Keledai)! Yang demikian ini tidak dihukum hadd tetapi dihukum (ta’zir) oleh penguasa agar tidak mengulangi kata-kata tersebut”
Demikianlah hukuman bagi mereka yang suka mencaci & menghina kelompok lain itu, bahkan mereka memberikan gelar (laqab) yang buruk pada AL-IKHWAN AL-MUSLIMIN (Persaudaraan Muslimin) menjadi AL-IKHWAN AL-MUFLISIN (Persaudaraan Orang-Orang Yang Bangkrut), sekali lagi Maha Adil Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Tinggi, sehingga kata-kata itupun akhirnya berbalik pada diri mereka sendiri, sebagaimana dalam hadits berikut ini sabda Nabi Saw:
“Tahukah kalian siapa AL-MUFLIS (orang yang bangkrut) itu? … dst, sampai dengan sabda beliau: Sesungguhnya AL-MUFLIS dari ummatku adalah orang-orang yang datang di Hari Kiamat dengan membawa PAHALA shalat, puasa dan zakat, tetapi ia juga pernah MENCACI si fulan, MENUDUH si fulan, memakan harta si fulan, menumpahkan darah si fulan, memukul si fulan, maka diberikanlah pahalanya pada si fulan & si fulan, sehingga apabila telah habis pahalanya sebelum habis dosanya maka diambillah dosa orang-orang lain tersebut & dipikulkan pada dirinya lalu dilemparkan ia ke neraka”.
Lalu sekarang marilah kita lihat bersama, apakah benar bahwa para sahabat ra itu mempelajari Al-Qur’an & As-Sunnah itu seluruhnya dulu baru bergerak (berharokah) ataukah mereka sambil mempelajari kandungan Al-Qur’an & As-Sunnah (tarbiyyah & tashfiyyah) itu sambil sekaligus berharokah & berjihad menegakkannya? Biarkanlah mereka para sahabat yang mulia tersebut yang menuturkannya sendiri, sebagaimana dalam hadits-hadits shahih berikut ini:
HUJJAH PERTAMA: PARA SHAHABAT TIDAK PERNAH MENAMBAH ILMUNYA LEBIH DARI 10 AYAT SEBELUM LANGSUNG MENGAMALKANNYA
1. Telah menceritakan pada kami Muhammad bin Ali bin Hasan bin Syaqiq Al-Marwazi berkata: Saya mendengar ayahku berkata: Telah menceritakan pada kami Al-Husein bin Waqid berkata: Telah menceritakan pada kami Al-A’masy dari Syaqiq dari Ibnu Mas’ud ra. berkata: “Adalah seorang dari kami jika telah mempelajari 10 ayat maka ia tidak menambahnya sampai ia mengetahui maknanya & mengamalkannya.” Jadi walaupun mereka bisa mempelajari ilmu lebih banyak & lebih luas lagi tapi mereka tidak melakukannya, mereka tidak mau menambah ilmu tersebut kecuali setelah dapat mengamalkannya, sehingga sambil belajar juga mengaplikasikannya.
2. Telah menceritakan pada kami Ibnu Humaid berkata: Telah menceritakan pada kami Jarir dari ‘Atha’ dari Abi Abdirrahman berkata: Telah menceritakan pada kami orang-orang yang membacakan pada kami berkata: Bahwa mereka yang menerima bacaan dari Nabi -Semoga Shalawat serta Salam senantiasa tercurah pada diri beliau- (menceritakan) adalah mereka apabila mempelajari 10 ayat tidak pernah meninggalkannya (tidak menambahnya) sebelum mengaplikasikan apa yang dikandungnya, maka kami mempelajari ilmu Al-Qur’an dan amalnya sekaligus.
HUJJAH KEDUA: PERINTAH MENYAMPAIKAN ILMU WALAUPUN BARU MENGUASAI 1 AYAT
1. Hadits Nabi Saw: “Sampaikanlah oleh kalian dari aku walaupun 1 ayat dan ceritakanlah dari bani Isra’il dan itu tidak mengapa dan barangsiapa berdusta atas namaku dengan sengaja maka sediakanlah tempat duduknya di neraka.” Dan hadits ini selain memerintahkan kita agar tidak ragu berdakwah walau modal ilmunya baru sedikit, juga menjelaskan bahwa yang wajib mempelajari ilmu syari’ah secara mendalam itu tidak diwajibkan atas seluruh muslimin, melainkan cukup sebagian saja yang memang ber-kafa’ah untuk hal tersebut.
2. Berkata Abu Hatim ra saat mengkomentari hadits tersebut: “Hadits tersebut khithabnya adalah pada para shahabat dan termasuk didalamnya mereka yang semisalnya sampai Hari Kiamat untuk sebagian dari mereka agar menyampaikan dari Nabi -Semoga Shalawat serta Salam senantiasa tercurah pada diri beliau- & hukumnya adalah fardhu-kifayah, jika sebagian ummat sudah melakukannya maka lepas kewajiban tersebut bagi yang lainnya.”
HUJJAH KETIGA: BERBAGAI PERISTIWA PENTING DALAM AHKAMU-SYAR’IYYAH DITURUNKAN TIDAK LEBIH DARI 10 AYAT SAJA
1. Salah satu riwayat tentang Sabab Nuzul QS Al-Ankabut[9], ketika turun perintah berhijrah maka kaum muslimin menulis surat pada para kerabatnya di Mekkah bahwa tidak akan diterima keislaman kalian sampai kalian berhijrah, maka merekapun keluar menuju Madinah maka mereka dikejar oleh kaum musyrikin lalu dikembalikan ke Mekkah, maka Allah Swt menurunkan awal surah ini sampai 10 ayat, maka kaum muslimin menyurati lagi kerabatnya tentang ayat yang turun tentang mereka ini, maka berkatalah mereka : Jika demikian maka kami akan keluar (hijrah), jika mereka mengejar kami maka akan kami melawan! Maka merekapun keluar & dikejar oleh kaum musyrikin dan terjadi perlawanan, sehingga sebagian mereka syahid terbunuh & sebagian lainnya berhasil lari ke Madinah, lalu Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Tinggi menurunkan lagi ayat: TSUMMA INNA RABBAKA LILLADZIINA HAAJARUU MIN BA’DI MAA FUTINUU”
2. Berkata Imam Ibnul Jauzy: “Telah ijma’ para mufassirin bahwa ayat: INNALLADZIINA JAA’UU BIL IFK, sampai 10 ayat turun berkenaan dengan peristiwa ‘Haditsul-Ifki’ (berita bohong) terhadap Ummul Mu’minin Aisyah ra. Dan hadits-haditsnya selengkapnya telah aku bahas panjang lebar dalam kitabku: Al-Hadaa’iq & Al-Mughnii fii Tafsiir, maka aku tidak akan membahasnya panjang lebar lagi disini.”
3. Pemutusan hubungan dan pernyataan perang dengan kaum musyrikin Makkah dilakukan dengan 10 ayat dari awal surah At-Taubah (Bara’ah), yang disampaikan Nabi Saw kepada Abubakar ra dan dibacakan oleh Ali ra.
HUJJAH KEEMPAT: BAHKAN TAURAT, INJIL DAN ZABUR-PUN PERINTAH AWALNYA JUGA HANYA 10 AYAT SAJA
1. Dari Ka’ab al-Akhbar ra, “Yang pertama kali diturunkan dari Taurat adalah 10 ayat, dan itu adalah 10 ayat yang ada di akhir surah Al-An’am, yaitu: QUL TA’AALAW ATLU MAA HARRAMA RABBUKUM.. sampai akhir ayat.”
2. Dari ‘Ubaidullah bin Abdillah bin ‘Adiyy bin Al-Khiyar berkata: Ka’ab ra.  mendengar seseorang membaca ayat: QUL TA’AALAW ATLU MAA HARRAMA RABBUKUM.. Maka berkatalah Ka’ab ra.: Demi jiwa Ka’ab yang berada di tangan-NY Itu adalah awal ayat dalam Taurat”
3. Berkata Imam Asy-Syaukani: “Hukum ini juga telah dituliskan oleh para Ahluz-Zabur dalam akhir kitab Zabur mereka & Ahlul-Injiil dalam awal kitab Injiil mereka.”
HUJJAH KELIMA: HIKMAH AL-QUR’AN DITURUNKAN TIDAK SEKALIGUS MELAINKAN SEDIKIT DEMI SEDIKIT YAITU AGAR KAUM BERIMAN MEMPELAJARI ILMU SEKALIGUS LANGSUNG MENERAPKANNYA
1. Berkata Imam Adz-Dzahabi: “Demikianlah para sahabat membutuhkan waktu yang amat lama untuk menghafal 1 surah (karena sekaligus ingin melaksanakannya), sehingga telah meriwayatkan Imam Malik dalam Al-Muwaththa’ bahwa Ibnu Umar membutuhkan waktu 6 tahun untuk menghafal surah Al-Baqarah, karena Allah telah berfirman : KITAABUN ANZALNAAHU ILAYKA MUBAARAKUN LIYADDABBARUU..”
Sumber:
Al-Ikhwan.net, 29 January 2007

Oleh: Ahmad Ilhami
Phone: 08561036596

Jumat, 01 Januari 2010

7 Tips Agar Mahir Membaca Al Quran (Secara Autodidak)




  1. Tanamkan dalam hati kemauan yang jujur dan kuat untuk mahir dalam membaca al quran
  2. Hormati dan junjung tinggi al quran dengan cara meletakkannya di tempat yang suci dan baik, letakkan pada posisi paling atas dari buku-buku yang lain dan berwudhulah sebelum memegangnya.
  3. Bacalah dengan tempo yang sangat lambat dan usahakan sefasih mungkin pada tiap-tiap hurufnya, jangan terburu-buru.
  4. Jika tidak mengenal hurufnya dan tidak tau cara membacanya, catatlah yang mana yang anda tidak bisa, kemudian tanyakan kepada orang yang lebih tahu
  5. Setelah tahu tentang apa yang anda tanyakan, segeralah mempraktekkannya
  6. Rutinlah dalam membaca al quran, misal: 2 lembar setelah habis sholat fardhu, karena semakin sering anda membaca al quran, semakin mahir anda dalam membacanya
  7. Memohon kepada Allah agar dimahirkan dalam membaca al quran

7 tips diatas adalah menurut interpretasi penulis secara pribadi, walaupun penulis belum mahir dalam membaca al quran, akan tetapi tips itulah yang penulis lakukan sewaktu dari tidak bisa membaca al quran sampai bisa membaca al quran dan tips ini sangat baik dilakukan bagi yang tidak bisa sama sekali membaca al quran.

InsyaAllah jika tiap poin-poin tersebut dilakukan secara bertahap dan dengan penuh keihklasan maka Allah akan memberikan cahayaNya (ilmuNya). Muslim memiliki identitas, yaitu al quran, maka siapa saja yang tidak pernah membaca al quran ia telah kehilangan identitasnya. Wallahua'lam bishawwab

Oleh: Ahmad Ilhami
Email: ilham_fis@yahoo.com
Phone: 08561036596