Cari di Blog ini

Selasa, 29 Desember 2009

Buatlah Target Akhiratmu


            Sejak kita duduk di bangku Sekolah Dasar ataupun Sekolah Menengah sering kita ditanya oleh guru ataupun orang tua kita; cita-citanya apa? udah gede mau jadi apa? dan kita menjawab dengan bermacam-macam jawaban, seperti; jadi dokter, insinyur, polisi, profesor, presiden dan lain-lain. Itulah pertanyaan-pertanyaan dari sejak kecil hingga remaja bahkan sampai dewasa selalu diucapkan oleh sebagian besar orang kepada kita.
Suatu hari penulis pernah ditanya oleh seorang kerabat, setelah lulus kuliah ingin kerja dimana? penulis dengan jawaban polosnya menjawab; belum terpikirkan dan masih mencari-cari, kemudian dengan nada agak tinggi sipenanya memberikan tanggapan, kenapa tidak direncanakan dari awal, pikirkan dong, itukan demi masa depanmu! Penulis hanya diam.
            Kebanyakan manusia di zaman sekarang ini (menurut pendapat penulis pribadi) sangat berlebihan dalam berorientasi terhadap duniawi, mengejar karir dan jabatan dengan mengabaikan aturan Allah, dan sangat terobsesi dengan itu semua sampai-sampai fisik dan jiwa serta pikiran dikuras habis-habisan. Mobil mewah, rumah megah, nama terpandang dan harta melimpah adalah target utamanya. Bahkan kebanyakan dari mereka telah membuat rencana dan jadwal yang sangat matang untuk mendapatkan target itu, tahun sekian mempunyai mobil mewah, tahun sekian memiliki jabatan ini dan itu,dst. Apakah itu semua salah? apakah itu semua dilarang oleh agama Islam? Renungkanlah Firman Allah berikut ini:
            "Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah suatu permainan, suatu yang melalaikan, perhiasan, bermegah-megahan dan berbangga-bangga diantara kamu" (Q.S. Al Hadid: 20)

            Ingatkah kita kisah tentang Qorun yang dibenamkan kedalam bumi beserta harta dan rumahnya!? -InsyaAllah akan dibahas pada tulisan-tulisan berikutnya khusus tentang kisah Qorun-

            Allah Swt mengajarkan kita menjadi orang-orang yang tidak berlebihan dalam segala sesuatu, Islam mengajarkan kita untuk tidak bermegah-megahan dan berfoya-foya (hedonisme), Islam mempunyai solusi tepat dan rumusan canggih terkait kekayaan, dan segala hal menyangkut keduniaan. Sebagai contoh, dalam Islam seseorang tidak dilarang untuk menjadi seseorang yang kaya harta, asalkan memperoleh dan membelanjakannya haruslah sesuai dengan syariatNya. Harta berlimpah akan tetapi diperoleh dari hasil korupsi, merampok dan semacamnya adalah tidak dibenarkan dalam Islam. Membelanjakan harta pun harus sesuai dengan syariatnya, misal memberikan santunan fakir miskin, zakat, dll. Itulah Islam, tidak melarang seseorang untuk kaya, asalkan kekayaan itu dihasilkan dan menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan syariatNya.
            Jadi, seseorang boleh memiliki target dunia (yang tidak berebih-lebihan), tetapi dengan syarat jangan lupakan target akhirat, karena target akhirat adalah representasi dari seseorang yang ingat akan kematian dan pembalasan amal di yaumil akhir kelak, dan merupakan cermin dari orang yang memiliki keimanan yang kuat dan karena Allah Swt telah menyatakan bahwa akhirat jauh lebih utama dibandingkan dengan dunia, firmanNya:

            "Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi, dan kehidupan akhirat lebih baik dan lebih kekal" (Q.S. Al a'la: 16-17)

dan Rasulullah Saw menyatakan bahwa dunia ini tidak senilai dengan sayap nyamuk disisi Allah Swt:

            "Demi Tuhan yang diriku berada dalam genggaman kekuasaanNya,seandainya dunia ini disisi Allah senilai dengan sayap nyamuk, niscaya Dia tidak akan memberi minum orang kafir dengan seteguk air pun" (HR.Tirmidzi dan Ibnu Majah) 

             Untuk itu, janganlah kita lupakan target yang ingin kita capai diakhirat kelak, apakah surga firdaus, surga 'adn, surga ma'wa, atau surga na'im?. Janganlah kita lupakan berapakah target jumlah bidadari yang ingin kita dapatkan di surga nanti, apakah 2, 3, 4, 5, 10, 20 atau 70 bidadari?. Jangalah kita lupakan target dengan cara seperti apa kita akan melalui jembatan shirath, apakah seperti orang yang merangkak? apakah seperti burung yang terbang? apakah secepat kilat?. Janganlah kita lupakan target rumah yang seperti apa yang kita inginkan disurga nanti, apakah rumah megah yang berisikan segalanya? atau  apakah Istana dari emas? dan lain sebagainya.
            Jika kita bisa membuat target dunia dengan rencana dan jadwal yang matang, maka sudah seharusnya akhirat pun demikian, bahkan akhirat harus lebih diutamakan. Maka orientasikanlah diri pada akhirat dan buatlah target-targetnya.
Semoga kita digolongkan olehNya sebagai ahli surga. Amiin
Wallahua'lam bishawwab

Sumber:
Siyathul Qulub, Dr. 'Aidh bin Abdullah Al Qarni
Komitmen Muslim Terhadap Harakah Islamiyah, Fathi Yakan
Membangun Ruh Baru, Musayaffa' Abd Rahim
dan sumber lainnya

Oleh: Ahmad Ilhami
Email: ilham_fis@yahoo.com
Phone: 08561036596

           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar